Pengamatan yang
dilakukan di arboretum Universitas Lampung mengamati Pohon melinjo ( Gnetum gnemon ). Telah didapat data
seperti diatas yang berguna sebagai identitas pohon untuk diidentifikasi
menggunakan kunci determinasi yang ada pada buku yang
berjudul Flora untuk sekolah di Indonesia pengarang Steenis tahun 2003 diambil
pada salah website di internet . Pengamatan ini mencatat nomor – nomor
determinasi pohon dengan melihat buku kunci determinasi pohon.
Taksonomi
/ klasifikasi pohon melinjo ( Gnetum
gnemon ) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Sub divisio : Gnetophytina
Classis : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon L
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Sub divisio : Gnetophytina
Classis : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon L
Hasil dari pengamatan
ini berupa angka – angka kunci determinasi dan data tentang morfus daun, morfus
bunga, morfus batang, danhabitus pohon sebagaimana telah dipelajari serta
dipraktikkan dalam pratikum – pratikum sebelumnya. Data – data tersebut bisa
digunakan untuk mengetahui cirri – cirri fisik suatu pohon dan klasifikasi
pohon.
Pohon melinjo ( Gnetum gnemon ) mempunyai morfus pohon tinggi pohon 11 meter, bentuk tajuk tiang kerucut
yang berbentuk seperti tiang yang dari pangkal menyempit ke ujung, tekstur pohon sedang, warna pohon hijau tua, bentuk batang bulat, kondisi permukaan
batang beralur (grooved ), jenis zat
ekstraktif tidak ada, sistem percabangan monopodial, arah tumbuh dahan tegak ( patens ), dan tidak mempunyai banir.
Hasil
pengamatan morfus daun pohon melinjo ( Gnetum
gnemon) yaitu bentuk helai bulat telur ( ovate ), bentuk tepi daun rata ( ovate ), bentuk pangkal daun membulat ( rounded ), bentuk ujung daun meruncing ( acuminate ), pertulangan daun melengkung ( arcuate ),
kondisi permukaan daun hijau licin, tata daun berhadapan ( opposite ),
dan komposisi daun tunggal ( folium simplex ).
Morfus bunga dan buah pohon melinjo ( Gnetum gnemon ) yang diamati yaitu memiliki jenis bunga tidak
lengkap, tata bunga aksilaris ( flos axillaris ), sifat simetri bunga polisimetris
( actinomorphus ), komposisi bunga majemuk ( inflorescence ), tipe perbungaan bongkol
(head ),
tipe buah berdaging, bentuk buah batu, ukuran buah 2x4 cm,
warna buah muda hijau, warna buah masak merah,
dan buah bisa dimakan makan manusia.
Kunci determinasi: 1b - 2b - 3b - 4b
- 6b - 7b - 9b - 10b - 11b - 12b - 13b - 14b - 16a – 239b - 244b - 248b - 249b…….15
Gnetaceae. ( dapat
dilihat pada lampiran ).
Kunci determinasi pada buku Flora
untuk sekolah di Indonesia pengarang Steenis tahun 2003
1b
: Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan
(atau) putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga………2.
2b : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai)………3.
3b : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di atas……..4.
4b : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas…….6.
6b : Dengan daun yang jelas……7.
7b : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya…….9.
9b : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit………10.
10b: Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet………..11.
11b : Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas……12.
12b : Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali…..13.
13b : Tumbuh-tumbuhan bentuk lain…….14.
14b : Semua daun duduk berhadapan…..16.
16a : Daun tunggal, berlekuk atau tidak, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap (golongan 10)……..239.
239b: Tumbuh-tumbuhan tanpa getah…….243.
243b: Tidak hidup dari tumbuh-tumbuhan lain……..244.
244b: Susunan bertulangan daun tidak demikian, seluruhnya atau sebagian besar tulang daun tersusun menyirip, menjari atau sejajar…….248.
248b: Daun bertulang menyirip atau menjari, susunan urat daun seperti jala…...249.
249a: Daun jika dipatahkan (disobek dipatahkan) memperlihatkan serabut halus yang menonjol. Bunga sangat kecil, tanpa perhiasan bunga, dalam lingkaran pada karangan bunga yang berbentuk bulir berwarna hijau…….15. Gnetaceeae.
2b : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai)………3.
3b : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di atas……..4.
4b : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas…….6.
6b : Dengan daun yang jelas……7.
7b : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya…….9.
9b : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit………10.
10b: Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi rozet………..11.
11b : Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan yang serong ke atas……12.
12b : Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali…..13.
13b : Tumbuh-tumbuhan bentuk lain…….14.
14b : Semua daun duduk berhadapan…..16.
16a : Daun tunggal, berlekuk atau tidak, tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap (golongan 10)……..239.
239b: Tumbuh-tumbuhan tanpa getah…….243.
243b: Tidak hidup dari tumbuh-tumbuhan lain……..244.
244b: Susunan bertulangan daun tidak demikian, seluruhnya atau sebagian besar tulang daun tersusun menyirip, menjari atau sejajar…….248.
248b: Daun bertulang menyirip atau menjari, susunan urat daun seperti jala…...249.
249a: Daun jika dipatahkan (disobek dipatahkan) memperlihatkan serabut halus yang menonjol. Bunga sangat kecil, tanpa perhiasan bunga, dalam lingkaran pada karangan bunga yang berbentuk bulir berwarna hijau…….15. Gnetaceeae.
0 komentar:
Posting Komentar